CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Social Profiles

Facebook  Twitter  Google+ Soundcloud Instagram Yahoo

Selasa, Desember 25, 2012

Atasi Radang Tenggorokan

Keadaan cuaca yang nggak menentu, ditambah dengan angin yang bertiup kencang pastinya membuat kita rentan terkena penyakit, seperti radang tenggorokan. Biasanya, radang tenggorokan ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan panas di tenggorokan. Untungnya, ada cara alami yang bisa kita lakukan, untuk meredakan radang tenggorokan. Yaitu dengan:

Berkumur dengan air garam
Saat mengalami radang tenggorokan, cobalah berkumur dengan secangkir air hangat yang telah dicampur dengan satu sendok teh garam. Khasiat larutan ini mampu menarik air keluar dari membran sel, sehingga mengurangi bengkak/ peradangan di tenggorokan.

Minum teh hijau
Menurut data, 80 persen penyakit radang tenggorokan disebabkan oleh virus. Untuk mengatasinya, coba deh rajin mengonsumsi teh hijau. Pasalnya, menurut hasil riset, ekstrak teh hijau dapat mengeluarkan hormon interferon, yang berfungsi melawan virus penyebab sakit tenggorokan.

Minum madu
Selain disebabkan oleh virus, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh bakteri Streptokokus. Nah untuk mengatasinya, coba campurkan dua sendok teh madu dengan secangkir air hangat. Larutan madu ini ampuh menghambat pertumbuhan bakteri, lho.

Istirahat yang cukup
Saat kita istirahat atau tidur, terjadi proses perbaikan sel-sel dalam tubuh. Nah saat terserang radang tenggorokan, sebaiknya jangan terlalu capek dan cobalah luangkan waktu untuk tidur. Tidur yang cukup akan memperbaharui kondisi tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

Get Well Soon ({}) :)

Cukup Tidur = Bebas Jerawat

Ada yang bilang, penyebab jerawat bukan cuma berasal dari makanan yang kita konsumsi atau kebiasaan kita malas mencuci muka. Tapi, bisa juga dari kurangnya waktu tidur kita. Ternyata benar! Kurang istirahat adalah salah satu pemicu munculnya jerawat, lho. Kenapa bisa begitu, ya?

Menurut kutipan dari Livestrong and Buzzle, kurang tidur bisa menyebabkan stres dan depresi. Akibatnya, secara nggak langsung, produksi insulin akan berlebihan dan menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit. Ketika kulit kita berminyak, maka rentan terhadap jerawat.

Selain itu, stres yang terjadi karena kurang tidur akan menstimulasi kelenjar adrenalin yang memproduksi hormon androgen penyebab jerawat. Stres juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga memperlambat penyembuhan jerawat yang sudah ada. So, kurangi begadang mulai sekarang, yuk!

Biar Nggak BM (Bad Mood) Saat Menstruasi

Sebagai cewek yang setiap bulan kedatangan “tamu” menstruasi, pasti pernah dong, merasakan PMS (Premenstrual Syndrome). Sindrom satu ini bisa bikin kita merasa lemah, lesu dan gampang emosional. Nah, agar bisa menjaga mood kita selama menstruasi, perlu nih mengkonsumsi makanan berikut ini:

:: Susu. Kalsium yang terkandung dalam susu bisa membantu menjaga keseimbangan estrogen dalam tubuh. Sehingga bisa mengatasi gejala seperti bad mood dan kembung.

:: Ikan. Mengkonsumsi daging ikan salmon, mackerel, atau sardine yang kaya vitamin D dan omega 3 bisa mengurangi kram perut akibat menstruasi.

:: Kacang-kacangan. Kacang merah, kacang hijau dan kacang kedelai bisa menambah kadar magnesium dalam tubuh kita. Zat magnesium ini bisa mengurangi naiknya berat badan yang terjadi saat menstruasi. Selain itu magnesium juga bisa mengontrol hormone tubuh kita.

:: Pisang. Vitamin B6 yang terkandung di buah pisang membantu mengontrol tingkat glukosa dan kadar hormon serotonin di otak sehingga suasana hati bisa kembali membaik

Menghindari Iritasi Pembalut

Nggak cuma nyeri di sekitar perut yang jadi masalah banyak cewek saat datang bulan. Tetapi juga iritasi yang disebabkan oleh pembalut. Akibatnya kulit jadi kemerahan, bahkan bisa luka. Supaya ini nggak terjadi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Yaitu:

- Ganti pembalut secara teratur, sekitar 2-3 kali atau tergantung kadar banyaknya. Memakai pembalut selama berjam-jam, bisa membuat daerah sekitar paha berkeringat dan lembap. Dan ini bisa menjadi salah satu pemicu iritasi.

- Jangan mendobel pembalut. Karena membuat ukuran pembalut lebih tebal, sehingga nggak nyaman di permukaan kulit.

- Hindari pemakaian celana ketat. Jika memakai celana yang terlalu ngepas, otomatis ruang sekitar paha akan sangat terbatas. Akan makin mudah pula bagian kulit bergesekan dengan pembalut.

- Cari yang nyaman. Nggak cocok atau alergi dengan pembalut yang kita pakai? Cobalah mencari brand atau jenis pembalut lain yang membuat kita lebih nyaman dan nggak iritasi.

Semoga membantu kawandd :) :)

Kram Perut Saat Menstruasi??

Setiap menjelang menstruasi tiba, perut selalu saja sakit melilit. Sampai-sampai membuat hari-hari awal haid sangat menyiksa. Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya di sini.

Beberapa penyebab kram perut saat haid  :

Tingginya kadar prostaglandin. Ini adalah zat yang biasa ditemukan dalam lapisan rahim. Biasanya, zat ini merangsang kontraksi di kala siklus datang bulan tiba. Ketegangan yang terjadi di daerah rahim inilah yang membuat perut menjadi kram. Prostaglandin juga bisa menyebabkan tekanan darah turun sehingga tubuh terasa lemas dan sakit kepala.

Aliran darah menstruasi yang tidak lancar. Ketika menstruasi, gumpalan darah dalam jumlah besar yang harus melalui rongga sempit di leher rahim. Hal tersebut membuat terjadinya peregangan di daerah tersebut. Nah, proses tersebut menimbulkan rasa nyeri terhadap bagian perut kita.

Timbulnya penyakit tertentu. Pada kasus lain, kram saat datang bulan terjadi karena penyakit yang menyerang sistem pencernaan ataupun bagian rahim. Jika kita mulai merasakan nyeri haid setelah usia 25 tahun atau pendarahan yang tidak berhenti dan berbau, langsung konsultasi deh, ke dokter.

Cara Mengatasinya:
- Siapkan bantal pemanas atau botol yang diisi air panas untuk diletakkan di bagian bawah perut.
- Berbaring miring dengan lutut menekuk.
- Pijatlah perut bagian bawah dengan melingkar yang ringan.
- Berolahraga teratur juga dapat mengurangi nyeri haid di perut.
- Pilihlah makanan yang mengandung biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran rendah garam.

"Ratu Sehari" saat Liburan di Rumah


Yah, hari ini nggak ada planning apa-apa, padahal masih libur. Terpaksa, deh menghabiskan waktu di rumah. Eits, jangan pesimis bakal mengalami liburan basi. Karena di sinilah kita bisa mewujudkan apa diinginkan. Yap dalam 1 hari kita bisa jadi:

Super Chef. Hey, kapan lagi kita menunjukan kelihaian kita di dapur dan berkreasi dengan variasi resep? Makin menantang lagi, kalau mencoba lebih dari 1 jenis makanan. Nggak perlu takut gagal, kan punya waktu seharian?

Supermodel of the day! Mix and match dengan baju yang ada di lemari kita, sekalian cari wardrobe dan aksesoris lama mama untuk memberikan aksen vintage. Coba juga eksperimen dengan make up. Oh ya, Karena runwaynya di sekitar kamar, jadi boleh bergaya segokil mungkin. Jangan lupa foto-foto!

Drama queen. Manjakan sisi drama kita, dengan maraton dvd atau baca novel yang full of drama. Siap-siap tissue, ya.

Sporty babe. Nggak perlu ke-gym, untuk mengolah tubuh. Mulai dengan jogging keliling komples. Kemudian, dianjutkan dengan senam ringan di halaman rumah sambil menghirup udara segar. Selang beberapa jam, mulailah “kelas senam” misalnya aerobic, belly dancing, yoga atau lainnya. Tinggal beli/sewa video-nya aja.

Kembang komplek. Kalau selama ini kita rada ansos (anti sosial) di lingkungan komplek, kini saatnya memperluas pergaulan sekalian tebar pesona. Pagi dan sore adalah waktu yang cukup ideal untuk jalan/bersepeda di sekitar kompleks. Siapa tahu ketemu tetangga yang cute?

Top interior designer. Coba dekor ulang kamar kita, senyaman dan sekeren mungkin. Idenya bisa dari majalah atau browsing. Untuk memberi personal touch, pajang hasil karya kita. Misalnya lukisan, atau gambar. Tampilan baru, bikin suasana kamar jadi fresh!

Semoga liburmu menyenangkan!! ^^

Flash Mob..apa itu??

Sering membayangkan melakukan hal gila beramai-ramai di tempat umum? Misalnya berkumpul di sebuah mal dan menari cuma semenit lalu membubarkan diri? Atau kompakan pose di parkiran sekolah selama dua menit? Coba deh ikutan flash mob!



What is flash mob?
Flash mob adalah gerakan yang dilakukan sekelompok besar orang asing yang tiba-tiba berkumpul di tempat umum, melakukan hal yang nggak biasa untuk beberapa menit, kemudian membubarkan diri begitu saja. Kegiatan ini biasanya diorganisir hanya melalui situs sosial media, email atau media lainnya.

Arti Nama
Nama flash mob sendiri sebenarnya berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu flash yang berarti sekejap atau kilat dan mob yang berarti kerumunan. Makanya, setiap gerakan flash mob pasti melibatkan banyak orang dan hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

1st flash mob
Flash mob pertama dilakukan di department store terkenal, Macy’s di Manhattan, New York, Amerika Serikat pada bulan Juni 2003. 100 orang tiba-tiba saja datang ke bagian yang menjual karpet di departemen itu dan ingin membeli karpet yang sama. Setelah sukses membuat si penjual bingung untuk beberapa menit, mereka pun membubarkan diri. Gerakan ini dipelopori oleh Bill Masik, seorang editor dari Harper’s Magazine.

It’s now everywhere!
Sekarang gerakan ini ada di mana-mana dan terkadang dilakukan dalam rangka mendukung sebuah kampanye, sebagai bentuk protes atau pun bentuk ekspresi. Beberapa flash mob yang terkenal adalah flash mob untuk mengejutkan Oprah Winfrey ketika 20.000 orang tiba-tiba menari pada saat lagu “I Got A Feeling” dari Black Eyed Peas diputar. Atau flash mob yang dilakukan oleh 300 penari di Stockholm, Swedia untuk mengenang Michael Jackson. Psst…di Jakarta juga ada lho! 10 Oktober 2010 lalu sekitar 1.000 orang tiba-tiba menari di bundaran HI dengan lagu “Love Today” yang dipopulerkan Mika.

Muslim Mengucapkan Selamat Natal, bolehkah??

Haii, ketemu lagi sma aku. Udah lama vakum ngurus blog, kangen banget pengen nulis. Mumpung hari ini adalah suasana natal, aku mau bahas natal sedikit. Eeittss, aku bukan kristiani. Aku islam yg sedang mencari-cari apa hukum mengucapkan kalimat 'Merry Cristmas' atau 'Selamat Natal' ke orang kristiani.
Pagi-pagi aku buka Facebook n Twitter, timeline peennuuhh sama kalimat 'Merry Cristmas', padahal aku tahu, sebagian dari mereka itu adalah islam.
Malem sebelum hari natal, aku mendapat BC (Broadcast Massenger) ttg Natal bertubi-tubi. Itulah awal mula aku berfikir, kenapa orang Islam nggak dibolehin a.k.a diharamkan untuk mngucapkan Selamat Natal.
Ada salah satu BC yang mnjelaskan ttg itu. Begini isinya:

Muslimin : bagaimana natalmu ?
Christian : baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku ?
Muslimin : tidak, agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Christian : tapi kenapa, bukankah hanya sekedar kata2 ? Teman muslimku yg lain, mengucapkannya padaku ?
Muslimin : mungkin mereka belum mengetahuinya..­. Christian , kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat ?
Christian : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya.­.. Itu akan mengganggu kepercayaan saya...
Muslimin : kenapa ? Bukankah hanya kata2 ? Ayo, ucapkanlah ;)...
Christian : sekarang, saya mengerti.. ;)


Namun, hal itu masih ngambang. Masih belum bisa menjelaskan secara pasti mengapa kita diharamkan mengucapkan Selamat Natal ke orang Kristen. Sampai akhirnya aku mendapat jawaban ketika searching di Bang Google. Dan inilah hasilnya, semoga kalian juga paham atas ini:


Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca: cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.

Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini. Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka bukan karena ingin mencari kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya, namun sekedar mengikuti hawa nafsu. Jika sesuai dengan pikiran mereka yang sudah terkotori dengan paham orientalis, barulah mereka ambil. Namun jika tidak bersesuaian dengan hawa nafsu mereka, mereka akan tolak mentah-mentah. Ya Allah, tunjukilah kami kepada kebenaran dari berbagai jalan yang diperselisihkan –dengan izin-Mu-

Semoga dengan berbagai fatwa dari ulama yang mumpuni, kita mendapat titik terang mengenai permasalahan ini.

Fatwa Pertama: Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama
Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.

Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”

Beliau rahimahullah menjawab:
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah. Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya. Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah-

Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (Qs. Az Zumar [39]: 7)

Allah Ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Qs. Al Maidah [5]: 3)

Apakah Perlu Membalas Ucapan Selamat Natal?
Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.

Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Qs. Ali Imron [3]: 85)

Bagaimana Jika Menghadiri Perayaan Natal?
Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.
Bagaimana Hukum Menyerupai Orang Nashrani dalam Merayakan Natal?

Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan, “Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” -Demikian perkataan Syaikhul Islam-

Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.
Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.

Fatwa Kedua: Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka
Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.
Syaikh rahimahullah ditanya: Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?

Beliau rahimahullah menjawab:
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)

Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena Yahudi tersebut dulu ketika kecil pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam. Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.

Fatwa Ketiga: Merayakan Natal Bersama
Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 8848.

Pertanyaan:
Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?

Jawaban:
Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini termasuk bentuk tolong menolong dalam berbuat dosa. Padahal Allah berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah [5]: 2)

Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.

Ketua Al Lajnah Ad Da’imah: Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz


Saatnya Menarik Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan:
Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.

Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim. Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. An Nisa’ [4]: 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.

Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.

Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.

Keempat, tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.

Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.

Keenam, diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.

Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.



http://muslim.or.id/manhaj/selamat-natal.html
Dari artikel 'Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal? — Muslim.Or.Id'